Pages

4 December 2012

Candu Jejaring Sosial~



Inilah yang (kiranya) akhir - akhir ini saya alami. Oh no!! .. Efek sakaw gara2 jejaring sosial itu begitu terasa ... Apalagi malam sabtu, malam minggu malam senin .. malam selasa terooos dan jarang sekali absen klo soal log in ke jejaring sosial ...


Suatu hari, shohieb keasyikan dan larut sama perbincangan - perbincangan teman melalui facebook. Karena berbau humor saya cekikikan sendiri di depan layar monitor ... Tak disangka saya sedang diamati tingkah lakunya oleh Ayah saya sendiri -_____- Ayah saya dengan kesan ketus sambil bilang "facebook weh (yang berarti facebook aja)" .... Lanjut dengan menasihati saya agar internet jangan dipakai buat facebook .... Tapi dalam hati berkecamuk berkilah bahwa "facebook itu terdapat sumber informasi dari teman ke teman" namun tidak saya utarakan ... Karena saya tahu disamping akan memperpanjang permasalahan .. Juga saya sendiri akhir - akhir ini terlena dengan facebook ...

Tidak hanya sekali, tetap berkali - kali kaya operator seluler -___- orang tua saya menasihati saya ... Namun saya sendiri tidak tahu mengapa saya terus log in ke jejaring sosial namun saya sendiri tidak memiliki alasan dan dasar yang kuat atas perbuatan saya online dengan jejaring sosial ..

Setiap mengerjakan tugas yang memerlukan fasilitas internet untuk mencari informasi - informasi pendukung... Pasti facebook dan twitter itu eksis di web browser saya -_____- saya introspeksi diri ... Memang tidak ada yang menarik .... Namun naluri yang tidak sehat selalu mengiringi saya untuk log in ke akun jejaring sosial .... Lantas apa coba yang mebuat saya tidak sebentar dalam ber jejaring sosial ? Yap, Kepoin orang ~ Stalking, buka - buka profil orang lain . Mulai dari teman, temannya teman, hingga kecengan akibat kemunculan naluri berupa nafsu sesaat doang -______-

Untuk kesekian kalinya, Ayah saya mengomentari saya lagi ... Dia bilang "masih ada yang lebih bermanfaat daripada facebook (ayah saya menyebut facebook saja karena ia belum mengenali betul twitter, namun saya menggaris bawahi facebook adalah jejaring sosial yang termasuk twitter di dalamnya) dan "masih ada yang lebih bermanfaat selain mempelajari ilmu (keduniaan)" ayah saya melanjutkan dengan kurang lebihnya berkata "sholat". Saya terdiam namun dengan sikap yang kurang pantas -___- seakan - akan pura - pura mengabaikan nasihat tersebut namun dalam kalbu kata2 itu sangat mempengaruhi pikiran saya setelah itu.

Saya pribadi pun merasa kecewa atas tindakan yang saya lakukan .. Saya beruntung telah diberi fasilitas yang saya memang membutuhkan. Namun bukannya menambah produktivitas kegiatan ... Malah warna2 facebook lah atau twitter lah malah tidak mampu "bersimbiosis mutualisme" dengan berbagai tugas sekolah yang dilaksanakan..... Orang tua saya telah memberikan satu perangkat komputer secara utuh dengan spesifikasi yang yahud serta notebook yang bisa dibawa ke mana saja ....

Betapa bodohnya, orang tua saya dengan "rela" (ikhlas bukan urusan antar manusia) memberikan sebagian uang hasil jernih payahnya yang bekerja di PT. PLN tercintahh kepada saya selama ini namun saya sendiri belum bisa memberikan pembuktian atau bayaran yang pantas atas "dedikasi" untuk menuju kesuksesan saya .. Apakah orang tua saya membelikan semua fasilitas semua ini untuk facebook dan twitter ? Dan saya bingung , Yang butuh sukses tuh orang tua atau saya ? Sungguh bloon saya melontarkan pertanyaan itu ... namun kadang teringat akan hal itu ... Tapi kadang pula terlena dengan kegiatan "saat itu " dan melupakan "apa yang menjadi landasan saya melakukan kegiatan "itu" " ..... 

Kenaikaan Uang SPP (saat ini) menjadi 230 Ribu Rupiah dan harga transportasi Kereta Api pula semestinya jadi pemacu atau cambuk semangat buat saya untuk mewujudkan visi kehidupan saya ... Harga jajanan pula naik -_____- tapi dengan seenaknya kadang saya tidak menghargai uang yang saya miliki dari orang tua ... Saya malu ketika membaca wacana - wacana .. Orang yang seumuran saya atau malah lebih muda dari saya atau lebih tua sedikit dari saya dapat memiliki penghasilan sendiri .. Saya sendiri jika ditanyakan sudah mandiri atau belum juga bingung, kalau mandi sendiri mah bakal saya katakan sudah mampu ...

Impian saya kedepan itu (kalau menurut saya) sederhana ... Saya ingin punya rumah yang nyaman, cukup luas untuk menyimpan berbagai barang .. Dan "layak" dihuni oleh pasangan saya kelak (ciyeeee) dan membuat sejahtera keluarga ... Selain itu saya ingin memiliki transportasi sendiri ... Juga mendapat pekerjaan dengan jaminan yang sudah membuat saya bernafas lega di hari tua kelak ... Dan yang terpenting ,,, bahagia di segala aspek, harmonis dan segala energi positif lainnya ... Untuk masalah moril atau urusan agama sudah bukan hal yang perlu dikatakan lagi , namun selayaknya sudah menjadi kesadaran tersendiri bagi saya untuk terus mengingat Sang Penguasa yang salah satunya telah berjasa mempadukan jiwa dan raga saya yang terlahir di muka bumi pada tanggal 24 Juni 1995 ini ...

Mulai saat ini dan detik ini saya ingin mengupayakan walau dimulai dari sebatas tulis menulis .. Bahwa saya ingin mengurangi candu berlebih pada Jejaring sosial dan bahkan jika itu tidak memberi manfaat positif untuk saya, maka saya akan tidak pernah aktif dan jarang atau hanya sesekali atau tidak pernah sama sekali ber social network ria .. Insya Allah jika Allah berkenan atas upaya saya, maka terhindar lah saya dari segala ke mudharatan di dunia sini -______- . 

No comments:

Post a Comment